Tuhan

Aku telah membunuh para dewa matahari
Aku telah membunuh para ratu alam
Mengapa...?
Rinduku sebagai kebencian
Cintaku sebagai kebencian
Dan kebencian untuk kebencian
Pada satu titik
Yang kusebut sebagai paku raga

Entah apakah aku seorang penghianat
Entah apakah aku seorang pecundang
Bila tiap waktu bernyanyi
Slalu saja aku berperan sebagai pembunuh makhluk tak berdarah
Meracuni dengan udara dan pewangi

Tuhan...
Dimanakah cintamu
Yang maha dari segala untaian maha
Bersemayamkah dalam lubang-lubang langit
Atau pada mereka si rupawan saja
Sebenarnya bangkai berbelatungpun merindukan
Sang kasih...
Sang sayang...
Sang cinta...
Untuk ia tetap hidup
Untuk ia tetap menikmati

Tuhan...
Ucapku tak hanya sebagai penyair gadungan
Kataku tak hanya omongan gombal
Tetapi jiwaku yang slalu marah karena keterpurukan kondisi
Merana...
Melihat...
Membenci...

Apakah aku mempunyai tulang rusuk
Apakah aku mempunyai penyangga kepala
Aku tidak tahu
Yang aku tahu
Para sel tubuhku berbicara
Agar mendapatkan darah seutuhnya


Karya : Muh Herjan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar