Ramalan atau Peringatankah ?

Hai sobat matahri, banyak banget ramalan yang beredar di kalangan masyarakat. Apalagi sekarang, yang lagi tenar-tenarnya adalah ramalan "end of time" pada tahun 2012 yang cukup menhebohkan masyarakat sunia dan sampai-sampai di angkat menjadi layar lebar. Apakah ramalan itu sebenarnya sudah dari dulu ada atau baru sekarang ini. Sebenarnya ramalan dari dulu sampai sekarang ada. Alternatifnya juga bermacam-macam. Dari manusia, kode-kode alam atau kitab suci. Lalu, pakah ramalan sebagai sesuatu yang mendahuliu takdir Tuhan ? Nah itu yang akan saya bahas kali ini. Ramalan sudah menjadi image yang cukup buruk bagi sebagian masyarakat orang. Terutama mereka yang sebagai medium perantara atau peramalnya sering dikata orang yang musyrik atau semacamnya. Tapi apakah mereka bersalah atas semua ini. Coba anda merenungkan suatu ramalan, itu ramalan atau suatu peringatan. Renungkan dengan baik agar anda tidak menjadi sosok yang keras kepala atau "brengkunong" istilah jawanya. Anda juga perhatikan, siapakah orang dibalik ramalan-ramalan itu.

Banyak sekali orang pada jaman dahulu yang dapat mengetahui sebelum peristiwa terjadi. Contohnya saja "Jayabaya" yang sangat terkenal di kaum Nusantara. Perhatikan jayabaya, siapakah dia ? mungkinkah jika dia biasa-biasa saja, namanya bisa melonjak populer walaupun sudah beratus tahun dia wafat. Pastinya dia mempunyai jasa yang cukup besar sehingga namanya sangat di ingat oleh masyarakat Nusantara dari dahulu, sekarang, dan mungkin di masa mendatang. Dia mempunyai kelebihan semacam cenayang untuk melihat masa depan. Tuhan menganugrahi sedikit ilmunya kepada si "Jayabaya" untuk dapat melakukan itu. Apakah salah si "Jayabaya" ?
Jayabaya mungkin orang yang sangat tunduk kepada Tuhanya sehingga Tuhan membalas dengan sedikit ilmunya untuk Jayabaya agar Jayabaya waspada dengan apa yang akan terjadi. Karena Jayabaya tidak egois, dia memberitahu masyarakat lain pula agar juga waspada.

Banyak sekali yang telah diramalkan oleh Jayabaya, dan ramalan itu banyak yang terjadi. Mungkin saja seperti kisah Nuh as yang mengetahui akan terjadi banjir bandang. Apa Nuh as peramal. Mungkin ada yang menjawab "Dia nabi yang diberi petunjuk oleh Tuhan, karena kedekatannya dengan Tuhan". Kita kembali ke pembahasan di atas. Gambaran yang timbul oleh orang-orang yang srg dikata peramal apa juga tidak dari Tuhan. Apa mereka waton nyeplos begitu saja. Kalau iya mungkin Jayabaya  di cap sebagai orang gila, bukan peramal hebat seperti yang kita ketahui sekarang.

Masih memahas soal ramalan. Ketika saya masih kecil pada tahun 1999. Mungkin kalian sobat Matahari juga mengingatnya. Ada ramalan akan terjadi peristiwa besar pada tahun itu. Tepatnya pada jam 9, Tgl 9, Bln 9. Ramalan itu sudah sangat menghebohkan. Sampai penduduk di kampung halamanku berdoa bersama atau tolak balak. Setiap kepala keluarga disuruh untuk mengelilingi rumahnya 7x dengan membaca sholawat nabi. Tetapi apa yang terjadi ? Tidak terjadi apa-apa sama sekali, dan ramalan-ramalan berikutnya yang omon kosong kebenaranya.

Coba kalian pahami peristiwa itu sobat. Itu bukan suatu omong kosong, melainkan suatu keadilan. Kita selalu harus berfikir posiif dengan setiap peristiwa yang terjadi. Peristiwa itu meramalkan akan ada sesuatu kejadian semacam bencana besar yang akan terjadi. Tetapi mengapa tidak terjadi apa-apa?
Dikala orang meyakini, dan mereka semua takut, ingin taubat kepada Tuhan. Hampir semua orang si berbagai agama berdoa untuk keselamatan & semoga tidak terjadi apa-apa. Doa sekian ribu orang yang sungguh-sungguh karena sangat yakin, dan doa itu menjadi tolak balak bencana. Semakin banyak doa, semakin terkabul doanya. Apalagi hanya satu permintaan "keselamatan" yang dipanjatkan ribuan orang tau bahkan jutaan orang dalam satu waktu yang sama. Doa pasti sangtalah terkabul. Karena Tuhan Maha adil, Tuhan mengabulkan doa orang banyak tersebut.Pada endingnya yang kerap menjadi salah paham. Banyak orang yang mengatakan "alah omong kosong, nyatanya tidak ada apa-apa, mana coba". Coba kalian garis bawahi orang-orang yang mengatakan seperti itu dan pikirkan. Apa jika memang terjadi, Apa yang memang di inginkan orang-orang ?

Sebagai manusia seharusnya kita waspada terhadap semua peristiwa & perkataan. Dikala orang tidak berdoa & mendekat & tetap tidak walau sudah ada peringatan sekalipun, semakin besar peluang bencana akan datang. Terutama bagi orang-orang yang sangat sombong dan mementingkan egonya. Kitalah yang mampu mencegah bencana dengan slalu berdoa kepada Tuhan. Kalau tidak, mungkin bencana itu tidaklah omong kosong, hanya penundaan waktu saja. Jasi selalu waspada, rendah hati, menghargai pendapat orang, jujur, & selalu berdoa kepada Tuhan YME, maka Tuhan senantiasa akan melindungi kita semua. Aamiin....

Sekian dari saya sobat, semoga anda dapat mencerna dengan baik setiap yang ada. Bila saya salah mohon maaf dan koreksinya. Semoga bahagia & sehat sentosa untuk kalian semua.

SALAM MATAHARI :)

Ditulis oleh : Muh Herjan

1 komentar: