Cerita dari Putri
Jelita Ia Matahari Senja
Bunga Tunduk memuja rupa
Di waktu tiada rasa
Ia kelapa muda bagi tupai
Wajahnya menhancurkan tahtanya
Derita berlari mengunjung ribuan kilat
Seperti permata hancur dalam cahaya
Sedih...
Sekarang jiwanya apel bernoda
Tiada alam menjunjung
Tiada merayu kumbang pada bunga
Sendu langit berawan hitam
Tak menemukan di sela dunia pujaan
Menangisi nanah dan darah
Yang membuat dirinya layaknya matahari berbintik
Sampai dalam sajadah biru luas
Merebusnya tubuh merendam
Bunga kembali mekar dari kekeringan
Menjadi kuntum tiada layu
By : Muh Herjan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar